Dalam novel "Ronggeng Dukuh Paruk" pengarang (Ahmad Tohari) mengangkat cerita yang bertemakan tentang politik, sosial, dan ekonomi.Cerita ini dibuat saat terjadinya Gerakan 30 September Tahun 1965, dimana pengarang menjadi saksi hidup dan tersadar atas kejahatan yang dilakukan oleh PKI pada saat itu.
Analisis Struktural Novel Ronggeng Dukuh Paruk . Stanton (2007:20) membagi unsur pembentuk novel menjadi tiga bagian, yaitu fakta cerita, tema cerita, dan sarana cerita. Unsur-unsur yang akan dianalisis yaitu fakta cerita dan tema cerita. Fakta cerita di dalamnya meliputi karakter, alur, dan latar.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada novel yang berjudul "Ronggeng Dukuh Paruk" ditemukan penggunaan gaya bahasa perbandingan/simile. Ada sekitar 19 kalimat yang menggunakan gaya bahasa simile, yaitu: 1. Di bagian langit lain, seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya.
Perubahan struktur patriarki bertujuan agar kesetaraan gender dapat terwujud, sehingga tidak ada lagi ketidakadilan gender yang dirasakan oleh kaum perempuan. hasil penelitian data sehingga diperoleh deskripsi tentang ketidakadilan gender pada novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil
zUC8. 3zuqby1ul8.pages.dev/1773zuqby1ul8.pages.dev/4153zuqby1ul8.pages.dev/3223zuqby1ul8.pages.dev/4543zuqby1ul8.pages.dev/3953zuqby1ul8.pages.dev/1873zuqby1ul8.pages.dev/2333zuqby1ul8.pages.dev/418
analisis struktur novel ronggeng dukuh paruk